Panorama keindahan alam curug cijengkol Ece sukabumi
Sukabumi. Kabupaten sukabumi terdapat banyak objek wisata alamnya yang indah, diantara objek wisata itu adalah air terjun atau curugnya, salah satu dari curug itu adalah Curug Cijengkol yang berada di Kampung Rawa Ece, Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap sukabumi. Dan belum lama ini area curug Cijengkol dilakukan penataan dan dilengkapi fasilitas yang membuat wisatawan semakin nyaman.
Fasilitas yang ditawarkan ataupun dibangun berupa gapura, gazebo, mushola, toilet,jembatan,lahan parkir, serta signet nama Curug Cijengkol sebagai icon nya.
Karena sedang dalam masa penataan, jadi tidak ada harga tiket masuk alias gratis. Itu menurutku pengelolaannya.
Curug Cijengkol berjarak 10 kilometer dari kantor Kecamatan Cidadap. Dari kantor kecamatan cidadap perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau pun kendaraan roda empat dengan melewati Desa Cidadap dan Mekartani.
Akan tetapi bila kalian membawa kendaraan roda empat, kalian hanya bisa sampai di Kampung Rawa Ece saja. Lalu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki, untuk kalian yang membawa kendaraan roda dua kalian bisa langsung memasuki area wilayah curug.
Disana pun selain dari objek wisata curugnya, ada hal yang menarik mengenai Kampung Rawa Ece, sobat Infoindo ada kah dari kalian yang tau, kenapa dikatakan Rawa Ece!? Rawa Ece yang berada di lembah perbukitan yang saat ini dihuni oleh 200 kepala keluarga atau 600 jiwa, terdiri dari 6 RT dan satu dusun yakni Dusun Rawa Ece.
Sobat Infoindo juga harus tau, untuk warga asli kampung atau dusun Rawa Ece ini diperkirakan keturunan ketujuh dari pendirinya yaitu pasangan Mbah Jabeun dan Mbok Sanikeum.
Kampung ini diceritakan berdiri ratusan tahun silam, setelah gempa besar mengguncang wilayah selatan Sukabumi. Dan hingga mematahkan atau pun meruntuhkan sebagian bukit, yang menyisahkan tebing tegak lurus dan kawasan lembah dibawahnya yang saat ini menjadi perkampungan.Kisah dari pasangan Mbah Jabeun dan Mbok Sanikeum ini yang terus dipelihara oleh warga Kampung Ece sobat Infoindo.
Sebagai bukti asal muasal pemukiman disana, Pasangan mbah jabeun dan mbok sanikeum hingga saat ini makamnya pun masih berada di pinggir perkampung tersebut. Disitulah menjadi saksi hidup dahsyatnya gempa bumi yang terjadi saat itu.
Di lansia dari cerita rakyat setempat yang berkembang, pasangan suami istri ini adalah salah satu yang selamat dari gempa dahsyat tersebut.
Gempa besar itu tidak hanya mematahkan perbukitan, akan tetapi memunculkan juga tiga kolam air tawar di bagian lembahnya yang kemudian dipilih oleh Mbah Jabeun dan Mbok Sanikeum sebagai tempat tinggal mereka. Dan hingga sampai saat ini terus berkembang melalui anak cucu dan keturunan keturunannya.
Di rawa tersebut banyak sekali ece atau sejenis kerang. Dari sanalah nama kampung muncul, dengan nama Kampung Rawa Ece. Lokasi rawa dan tiga kawah tersebut saat ini memang berada di pinggir kampung atau pemukiman warga sekitar.
Tanda lainnya yang membuktikan Kampung Rawa Ece sudah berdiri cukup lama juga terdapat sebuah pohon bungur tua dengan bunga berwarna ungu, dengan ketinggian lebih dari 20 meter dan diameter batang pun lebih dari empat meter.
Dan hingga saat ini pohon tersebut masih berdiri tegak berada di tengah pemukiman masyarakat kampung Rawa ece.
Comments
Post a Comment